Selasa, 30 Desember 2008

Zona nyaman di tahun baru

New year is coming up
I want to leave my comfort zone
To much plans...
Hope for the best but still prepare for the worst
Happy new year everyone



picture source at:www.experiencefestival.com.

Senin, 22 Desember 2008

Disengat lebah

Terasa deh kalau hanya punya satu tangan. Akibat disengat lebah, tangan kananku tidak bisa digunakan untuk sementara wakltu. Ceritanya tadi pagi di perjalanan ke kantor, seekor lebah menyapaku dengat SANGAT Ramah. Bedanya lebah yang satu ini tidak menanyakan kabarku sama sekali (penting ya?) tapi langsung dengan manisnya nongkrong di tangan kananku dan dengan santainya berkata ”Pagi Ma, aku sengat yaaaa”
Alhasil tanganku terasa ditusuk jarum .

Ya, disengat lebah adalah sebagian kecil resiko bila kamu memilih kerjaan di hutan.
Sebelumnya aku sudah pernah digigit ulat bulu yang juga berhasil membuatku tidak bisa berjalan selama tiga hari karena telapak kaki kananku bengkak. Aku juga pernah berpapasan dengan seekor ular kobra yang melintas di jalan (serious). Panjangnya kira-kira dua meter.

Sebelum aku, tiga sahabatku di kantor sudah pernah jadi korban sengatan sang lebah ramah itu. Untung aku dibonceng ama K’Indah. Jadi, begitu sadar aku disengat, langsung deh aku meminta K Indah berhenti dan meihat ke segala penjuru mata angin untuk mencari tumbuhan keladi (yang dipercaya oleh masyarakat setempat bisa mengurangi rasa sakit). Dan untung saja tumbuhan itu tidak susah ditemukan karena mereka tumbuh di sepanjang jalan. Setelah memetik beberapa batang, lansung aku oleskan getahnya di tanganku yang sudah semakin bengkak. Sesampainya di kantor, aku meminta K indah mengantarku ke puskesmas terdekat karena sakitnya semakin tidak tertahankan.
Sampai berita ini diturunkan (lebay) korban masih mengeluh kesakitan di ruang kerjanya. Padahal rencananya besok pagi harus ke Jakarta.

Selasa, 09 Desember 2008

Perpisahan itu...

Hidup itu memang sebuah perjalanan.

Trus menyusuri setapak demi setapak rangkaian pengelanaan.Ada titik kala kita bertemu dengan seseorang yang baru. lalu ada pula titik di mana kita harus melepaskan seseorang. Sama seperti kali ini

Perpisahan...

I thought what I feel what simple, but tadi tetep mo nagis juga (keluar deh sisi melankolisnya )

Kepala kantorku yang lama diganti. tadi acara perpisahannya. Serah Terima Jabatan-nya sih resminya besok. tapi tadi udah sesi penyampaian pesan dan kesan.Ya, selama dua tahun kepemimpinan beliau, banyak hal yang terjadi (kalian jangan mikir yang macem-macem ya ) Postingan ini murni ditulis oleh seorang pegawai yang merasa kehilangan figur pemimpin (halah), yaitu saya, hehehe. SOalnya bagi saya, beliau itu sudah seperti sosok ayah, sekaligus sahabat. Meskipun sering dimarahi oleh beliau, tapi saya bisa jadi seorang Darma seperti sekarang karena dia juga (halah). Beliau banyak banget kasih motivasi buat nulis, buat jadi peneliti yang baik, jadi sastrawan yang baik. Pokoknya banyak deh.Kalianbisa bosan baca postingan ini nantinya (I know you all start to bore reading this, don't you?)

Well, back to the topic, tadi lumayan mengharukan suasananya. Kamis besok beliau (P'Puji Santosa) akan kembali ke kantor pusat.Beliau digantikan oleh Pak Sumadi, dari kantor cabang di Yogyakarta.

Fiuhh, perasaan asli campur aduk, sedih, senang, semuanya.

Oh iya ini puisi yang tadi saya bacakan (lebay.com)

Enjoy

Ini bukan sebuah keberakhiran

Bukan pula saat horison semburatkan jingga di ujung hari.

Kita hanya tiba di satu titikperhentian

Untuk melepas penat sejenak

Untuk mengisi ulang perbekalan

Untuk menapak tilas sejauh mana kita telah berjalan

Sepanjang perjalanan lalu,

ada gumam

ada racauan

ada buraian pemikiran

ada persangkaan

tawa

tangis

Ada banyak hal tereja dalam kebersamaan, lalu termangu dalam kekinian

Detik ini ingin kuulas saja, sebuah epilog yang mungkin saja tak terkatakan karena ragu.

Aku bukan Kuntowijoyo yang melarang kalian jatuh cinta pada bunga-bunga

Bukan pula Danarto yang menjaring malaikat

Atau bahkan Hamsad rangkuti yang melihat Biibir dalam Pispot

Bukan pula salah satu dari orang-orang Blamington yang tersesat di Bumi Tambun Bungai

AKu hanyalah jukung di Bumi Manusia

Mencoba bawa kalain ke Kota Asa

Mari kayuhlah lagi

Tidak peduli cinta datang dan pergi, perjalanan harus tetap dilanjutkan bukan?

Dengan permohonan maaf yang mengalir dari hulu kealpaan

serta terima kasih yang meriak dari lubuk pengabdian, kuucap

SELAMAT JALAN P' PUJI

Baktimu telah terpahat abadi dalam memori tida pudar

Terhembus pula euforia SELAMAT DATANG pada P' Sumadi

Terimalah dayung ini dengan segenap cintamu

MAri kita susuri Kahayan dengan segala lekuknya

Ini bukan sebuah keberakhiran,

Tapi doa kala horison bersemu jingga di awal hari

Mari kayuhlah lagi...

P.S. Feels like wanna cry

Minggu, 07 Desember 2008

Maaf, aku belum mampu mencintaimu

Besok hari raya Qurban. Setiap kali bila momen ini tiba, umat islam seolah selalu digiring ke padang pasir beberapa abad silam, saat Nabi Ibrahim akan menyembelih anaknya, Nabi Ismail, di antara pergolakan batin yang luar biasa. Demi melaksanakan titah Ilahi,demi menunjukkan mahhabbah tertingginya pada Yang Menciptakannya, Nabi Ibrahim rela melepas anak semata wayang yang telah ia nantikan bertahun-tahun lamanya.Subhanallah.

Dan setiap moment Qurban datang, aku selalu terpekur. Betapa aku sadar bahwa aku belum memiliki cinta sebesar itu. Cinta Rabi'ah Al adawiah, Cinta Jalaluddin Rumi, cinta para kaum sufi terhadap Ilah.Apalagi cinta Nabi Ibrahim. Aku masih begitu mencintai dunia. Aku masih menghamba pada gemerlapnya. Entah sampai kapan. Mungkin pula pada saat Malaikat maut mendatangiku. Dan semuanya sudah terlambat.
Astagfirullah, ampuni aku Ya Rabb. Aku belum mampu mencintaimu seperti mereka.

SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 1429 H
SEMOGA ALLAH BERKENAN MENUMBUHSUBURKAN CINTA KITA PADA-NYA. AMIN


P.S.Sapi Qurban yang tadi pagi ngamuk di seputaran Sudirman, kayaknya mau keliling Jakarta dulu deh dengan busway

Rabu, 03 Desember 2008

Cinta VS Ego

Jika ada yang bertanya tentang cinta. Maka aku akan menjawab. Cinta itu ego. Ego untuk kepuasan diri sendiri. Ego untuk tidak melepaskan apa yang ingin kita miliki. Ego untuk memaksakan agar kita tidak sendiri. Mungkin memang manusia terlalu takut untuk hidup sendiri. Hingga semua cara akan dia lakukan agar tidak hidup sendiri. Toh kita tidak pernah sebegitu cintanya pada seseorang. Kita hanya BERFIKIR kalau kita BETUL-BETUL MENCINTAINYA. PADAHAL mungkin kita hanya mencintai DIRI SENDIRI. Hingga kita tidak mau kita tidak dicintai. Yah, kita takut tidak dicintai. Kita ingin dicintai hanya untuk memuaskan ego kita. Toh tidak ada jaminan juga bahwa kita akan bahagia dengan orang yang kita cintai.

Suatu saat kita pasti kehilangan. Jatuh cinta dan kehilangan adalah dua sisi mata uang yang berbeda. Oik kita siap jatuh cinta, kita juga harus siap kehilangan. Karena seperti kata Rasulullah. Mencintailah semaumu, tapi pasti kamu berpisah. See? Someday kita akan berpisah dengan semua yang kita cintai. Kalaupun bukan karena manusia, pasti karena kematian.

Lalu apa yang kita cari dengan mencintai? Perasaan dibutuhkan dan membutuhkan? Berbagi dan membagi? Pengorbanan dan berkorban? Lalu apa sejatinya sebuah kehilangan?Perasaan kosong?hampa seperti tak ingin hidup lagi?

BODOH!!!

Tapi, bukankan cinta memang nama lain dari kebodohan, yeah falling in love means being fooled by love, by the one we love. Lalu ketika semuanya terasa hambar…

Ketika kebosanan datang menyapa…

Jenuh…

Lalu untuk apa bertahan?

Apa segala penanda diri

Good looking, good carrier, good personality, what is all about???

Bukankah itu Cuma untuk memuaskan ego kita

Bahwa kita ingin mendapatkan selalu yang terbaik

Tanpa pernah mencoba berfikir apakah yang kita FIKIR terbaik untuk kita itulah memang yang TERBAIK…


Selasa, 02 Desember 2008

Antara Aku, Dia, dan Dia.

Saat tersulit saat mencintaimu adalah melihatmu mencintai orang lain…
(Windry Ramadhina_Orange, 2008)

Itu nukilan novel yang baru selesai kubaca. Dan kejadiannya juga menimpaku saat ini.

Kejadiannya baru-baru ini, ketika untuk kesekian kalinya aku bertemu dengan dia. Dia yang akhir- akhir ini menceriakan hariku (suit-suit). Dia yang berhasil dengan suksesnya mengganti posisi -dia-yang-tak-boleh-disebut-namanya- di hatiku. Memang sih dia tidak pernah bilang suka. The feeling just grow that way. Somehow, dia bisa membuatku tertawa dan merasa nyaman. Just that simple. Perasaanku padanya semakin kuat seiring kebersamaan kami, seiring cerita dan hari yang kami bagi baik di SMS, email, telepon dan di YM. Walaupun di awal kebersamaan kami dia pernah cerita kalau dia lagi suka teman kantornya, aku tetap tak peduli karena aku pikir masih ada waktu untuk memenangkan hatinya (Fiuhhh).
Kami janjian di tempat biasa, tepatnya di sebuah resto mall yang lengang. Paginya hatiku sudah senang tak terkira, bunga-bunga di mana-mana (ingat adegan di mana Ikal melihat tangan A Ling pertama kali di Laskar Pelangi The Movie?seperti itulah suasana kamarku pagi itu, juga hatiku, seolah penuh bunga!). Kami sepakat bertemu pada jam makan siang. Dari pagi dia sudah mengingatkan aku akan kemacetan, namun dalam hatiku aku berkata ”Apapun halangannya akan kutempuh demi bertemu kamu (jayus amat kan?!) Tapi menjelang pukul 12, saat aku sudah di jalan, dia mengirim SMS lagi, bunyinya benar-benar membuat duniaku runtuh (persis seperti adegan di Laskar Pelangi waktu Ikal tahu A Ling pergi). Hiks..hiks.
Well, bunyi SMSnya seperti ini:

Ma’, aku bolehkan ngajak Putri?Katanya dia lagi mau ke sana juga.
“…”

Aku jengkel setengah mati. Putri ini temen kantornya yang dia suka. Duh niat mau berduaan aja jadi batal deh. Aku jadi lemes. Tapi aku berusaha jadi teman yang buaaaik dan puueengertian. Juga mengesankan kalau aku memang hanya menganggapnya teman (padahal TTN alias Temen Tapi Ngarep, hihihi)
Aku balas SMSnya.

Wah, boleh. Bakalan seru tuh. Aku bisa gangguin kalian:P
Message sent.
Dasar Dharma munafik! Naïf! Hati sakit tapi sok ceria. Hati patah tapi sok tegar!Ini kata hatiku.
Ya iyalah, dari pada tengsin, muna’ dikit gpp duuonk!Penasaran juga kan seperti apa sih cewek incerannya!Ini sisi hatiku yang lain yang berkilah.

10 menit kemudian, dia SMS lagi.
Di mana?Aku ama Putri dah nyampe nih. Kita jalan duluan ya, kalau udah nyampe kabarin aja.

Huhuhuhu, nggak rela!Mereka dah jalan duluan. Ingin rasanya memutar arah kembali ke rumah, tapi mallnya udah kelihatan. Ya sudahlah. Hadapi saja Dharma. Be brave and be strong! Jangan jadi pengecut.Akhirnya aku sampai juga. Kali ini dia nelpon.


Dia :”Di mana?”
Aku :”Aku dah nyampe nih, dah di parkiran.
Dia :”Oke, kami di LTS y.”(nama resto sengaja disamarkan demi menghilangkan praduga promosi tidak langsung, hehehe)
Aku :”Yup, tunggu aja. “


Dengan langkah gontai nan gagah (bisa membayangkannya?) aku melangkahkan kakiku ke lantai dasar, tempat resto tersebut berada.
Dan di sanalah aku melihat mereka. Dia melambaikan tangan. Semakin dekat, hatiku semakin remuk.
Tapi kupaksakan juga tersenyum.


Aku :“Hi, sudah lama ya, sorry ya, jalanan macet tadi”.
Dia :”Nggak papa kok, Ma’.Nih kenalin Putri”.


Aku menatap cewek itu dari atas sampai bawah(yang tentunya sekilas).
Cantik.. tik. Sederhana. Tinggi pula. Cocok banget sama dia.
Duh semoga mukaku tidak kelihatan pucat pasi.
Kejadian selanjutnya mengalir tanpa aku bisa fokus. Bahkan serunya film yang kami tonton hari itu tak mampu membuatku jadi lebih baik. Aku sibuk menata dan memungut puing-puing hati yang hancur (halah).
Akhirnya kencan yang kubayangkan tidak terwujud, sambil terus melihat kemesraan mereka aku berdoa semoga air mataku tidak mengalir. (Mau tahu gimana rasanya tersenyum dan tertawa lepas saat hatimu remuk redam? Hubungi aku!)
Harus aku akui, mereka memang pasangan serasi. Huhuhuhu.
Awalnya aku mengira ada perasaaan khusus antara kami berdua, mungkin istilah jadoelnya Kuch-Kuch Hota Hai (masih ingat pelem India ini nggak?:)

Akhirnya hari itu berlalu juga. Di jalan pulang, aku menguatkan hati mengirimkan dia SMS.


“Dia cantik, dan tampaknya dia juga suka kamu. Keep on fighting.
Message sent.
Dia balas.
Makasih ya, semua teman kantor aku juga bilang begitu.
Aku balas.
Wish you luck.


Sesampainya di rumah, aku menangis sepuasnya…

Saat tersulit saat mencintaimu adalah melihatmu mencintai orang lain…

Picture Source at: httpwww.zebrabot.comwp-contentgalleryloic-bryanlb_broken_heart.jpg

Selasa, 11 November 2008

Aku Batal Suka karena Kamu"..."

Rasa tertarik bisa datang, kapan saja, di mana saja.

Itu nukilan dari sebuah iklan shampo di TV yang sering banget muncul akhir-akhir ini.

Dalam hati aku menimpali

Begitu juga sebaliknya kita bisa saja jadi batal suka sama seseorang

I mean, seseorang yang menyukai kita atau sedang gencar mendekati kita urung mlanjutkat proses PDKT-nya karena sesuatu dan lain hal. Most of the case sih, kalau menurut analisa ga mutu saya nih yah, ada beberapa hal yang bisa membuat orng batal suka, misalnya:

1. The way we talk

Ini sering banget terjadi. Seseorang bisa saja love at first sight, tapi ketika dia mendengar kita berbicara, dia bilang begini

"OMG, bibirnya sih seksi ngalahin Angelina Jolie atau James McAvoy, tapi kok ngomongnya kaya gitu yah?

2. The way we laugh

Ini juga. Seseorang bisa saja jatuh cinta ama suara kita yang merdu dan seksi mendesah, hehehe, tapi ketika kita tertawa bak nenek lampir, atau bahkan mirip Syasya OB, si cowok atau si cewek yang lagi kesemsem bisa saja angkat koper alias kabur cari inceran baru.

3. Rambut kita K-E-R-I-T-I-N-G

Karena tren rambut lurus nan panjang masih tren, so begitu tau rambut kita bak mie instan, sementara dia begitu inginnya punya pacar yang ramburnya panjang dan lurus(dan tentu saja tanpa ketombe, hihihi) doi pasti kabur. Kecuali kalo dia mengidolakan Rachel Maryam atau Giring Nidji

(Yes, it happened to one of my friend)

4. Our eyes

Mata sih boleh ngalahin matanya Anne Hathaway atau Johnny Deep, tapi kalau belekan dan sering bintitan gimana dunk?

5. Karena kita suka makanan tertentu

Kita suka seledri dia tidak

Kita suka bawang goreng, dia tidak

Kita suka ceker ayam, dia suka coto kuda

Kita suka makan di warung pinggir jalan, dia suka dinner di lounge restaurant bintang lima

Kita suka nonkrong di kedai kopi, dia doyan nongkrong di cafe.

6. 7.8.9 dst.

Kalian boleh menambahkan sendri...

Jadi, apakah hukum ”I love you the way you are’ masih berlaku di sini?

Love unconditionally…masih adakah?(Dr.MR)

Jumat, 07 November 2008

Hanging Out

Hidupku begitu berwarna akhir-akhir ini. Setidaknya selama 1 bulan ini aku tidak hanya melihat hutan dan pepohonan rimba Kalteng, tapi juga mengecap dan menghirup udara belantara mall di ibukota (halah!). Walaupun aku sadar, aku harus berhadapan dengan polusi dan kemacetan di mana-mana, tapi itung-itung cari suasana baru.
So, berangkatlah aku dan 4 orang teman lain mengikuti sebuah kongres bahasa tingkat internasional (nyombong nih) yang alhmadulillah dibiayain kantor, hehehe. Forum ilmiah ini dihadiri oleh banyak pakar bahasa dari dalam dan luar negeri ini, termasuk kalangan pejabat dan selebritas Indonesia (bagi yang penasaran, silakan merujuk ke Kompas dan surat kabar harian lainnya untuk hari Rabu 29 Oktober yang lalu). Acara yang dibuka oleh Mendiknas Bambang Soedibyo ini sekaligus memperingati 80 tahun Sumpah Pemuda.Bersamaan dengan digelarnya cara ini, juga digelar pameran kebahasaan dan kesastraan, festival musikalisasi puisi, pemilihan duta bahasa, adi bahasa, sayembara cerita rakyat dan lain-lain. Tahun ini , kontingen musikalisasi puisu dari bumi Cendrawasih berhasil lolos sebagai juara umum mengalahkan sekitar 30 peserta dari provinsi lainnya. Adapun Duta Bahasa 2008 terpilih berasal dari Daerah istimewa Yogyakarta.(Peserta dari Kalteng hanya masuk sepuluh besar)

Acara ini turut dimeriahkan oleh monolog Butet Kartarajasa, Ebiet G. Ade (lumayan bernostalgila), Pembacaan Puisi oleh Ine Febriyanti, Dewi Yul, pementasan teater, dan masih banyak lagi.

Selepas kongres, aku dan 2 orang rekan lainnya tetap harus tinggal karena harus mengikuti diklat lagi, yang tentunya dijalani dengan senang hati karena waktu untuk menyambangi mall-mall dan pusat perbelanjaan di Jakarta (yang menjadi misi utama )menjadi lebih panjang. Dari Mall Ambassador, ITC Kuningan, Pasar Raya Manggarai dan Margo City Depok semua didatangi (kalap!)

Diklatnya bertempat di Cibinong, Bogor. Selama tiga minggu, aku harus mengerahkan segala kemampuan dan juga mempersiapkan tenaga agar tidak drop. Hari Minggu, 2 November, tepat pukul 13.15 WIB, bus kantor yang kami tumpangi tiba di Cibinong. Kami ber-39 orang dari seluruh Sabang sampai Merauke. Lumayan buat menambah network

Hari pertama dan kedua sangat seru. Outbound yang bertujuan untuk mengakrabkan peserta benar-benar bisa membuat kami lebih dekat satu sama lain. Dari Wall packing, Menyebrangi Sungai Membrano, permainan dewa mabok, paku bumi, zat kimia, dan menyebrangi danau dengan rakit buatan kami menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Apalagi peserta tidak hanya berasal dari satu instansi saja. Depdagri, Depdiknas, Dephub, LAN, Deptan, dan sekjen DPR pun ikut.
Hari selanjutnya pemberian materi dan simulasi. Semoga aku dan teman-teman mampu melewati semuanya dengan baik karena berada di tempat ini pun penuh perjuangan (dramatisir) . Salah satu teman dari Makassar harus dilarikan ke rumah sakit karena maag akut.

Hmm, there are still 18 days left...



P.S. hari ketiga maagku kumat, notebook kena virus, hiks..hiksss.
Wish me luck people
demi kemajuan Ilmu Pengetahuan di Indonesia.


DrMR



Kamis, 06 November 2008

Unfinished Business

Unfinished business...

Saya yakin setiap orang pernah mengalaminya. Unfinished business, tentang sesuatu yang tak terselesaikan dan terus mengikuti kemana kaki melangkah, beserta serentetan pertanyaan yang melingkupinya.
Terkadang kita diserang begitu banyak pertanyaan, tentang sesuatu, tapi akhirnya aku sendiri lelah bertanya, karena seorang sahabat pernah berkata ”life will never ends with questions. Dan aku sadar itu benar adanya.
Dan akhirnya, aku berhasil menyelesaikannya. I’ve done with my unfinished business.
Betapa lega rasanya, ketika semua terselesaikan , entah akhirnya menyenangkan atau sebaliknya, tapi setidaknya, hidupku tak lagi terpusat di situ. Sesuatu yang selama ini menyita hati, pikiran, dan tenagaku. Semua yang seolah terkuras habis memikirkan apa jawab dan bagaimana semua harus berakhir.

Demi menyelesaikan unfinished business itu, ada banyak hal yang harus kukebelakangkan. Juga besarnya resiko yang harus kutempuh. Walau semuanya masih berwujud misteri, seruwet teka-teki pembunuhan ala Detective Conan atau Sherlock Holmes, namun bagaimanapun, aku harus`mengambil sikap, sebelum semuanya terlambat. Hidup ini harus mengarah ke sesuatu titik, suatu tujuan.

Dan akhirnya semua orang berhak bahagia, seperti perjuangan Will Smith dan anaknya dalam film The Pursuit of Happiness. Entah bagaimanapun caranya, dan tentu saja tidak ada kebahagiaan orang lain yang harus dikorbankan.
Yakinlah, semua indah pada waktunya…
Dan, sungguh otak kita terlalu kecil untuk mengerti semua rencana-Nya.

Baik atau buruk yang Allah berikan adalah selalu yang terbaik, tergantung kita mau memilih beajar atau tidak..(Adhitya Mulya).

Picture source at http://coffeeoriental.files.wordpress.com

DrMR.

Jumat, 24 Oktober 2008

Perjalanan ini sudah kumulai, tanpamu.

Kita tak bisa selamanya hidup dalam kenangan. Walaupun kenangan itu tak mau pergi dari benak kita. Terus mencangkungi alam fikir seolah tak pernah membiarkan kita bernafas walau sehela.
Lalu...
Mungkin saja kita menjadi apatis, menjadi beku dan tak peka lagi. Pada sesiapa di sekitar kita, bahkan mereka yang dengan tulus bersedia menjadikan kita segalanya bagi mereka.
Mereka yang bersedia memberikan dunia. Mereka yang datang membawa kasih tanpa pamrih. Mereka yang datang membawa penawar luka sesejuk embun.

Tapi...
Tetap saja kita tak mampu membiarkannya memasuki dunia kita. Kita lebih suka terus terkungkung dalam luka dan terus terpuruk dalam larung tak berdasar.
Bahkan dengan suka rela terjun bebas ke dalam jurang.

Bodoh!
Itu yang orang katakan, tidak hanya mereka, hati nurani dan akalku pun sebenarnya terus berteriak memberitahu aku yang sudah kadung bebal ini.Berkali-kali menyuruhku untuk menghentikan semua ini. Menyuruhku melupakanmu. Berhenti berharap, berhenti bermimpi, dan mulai melanjutkan hidup. Tapi, itu semua terlalu mudah untuk diucapkan, padahal untuk melakukannya seperti harus berlari mengelilingi dunia ini dalam satu hari. Begitu sulit. Dan memang tidak mungkin. Sulit melawan ego yang selalu bertolak belakang dengan akal. Sulit untuk menerima kenyataan. Entahlah. Aku lelah bertanya. Lelah mencari jawab pada apa yang Tuhan rencanakan untukku. Terkadang aku marah pada-Nya. Tapi cepat-cepat aku bersujud menyadari ketakaburanku akan nikmat-Nya. Ah, cinta memang terlalu sering menjadikan kita kufur nikmat!
Tapi...
Bagaimanapun beratnya, suatu saat kita harus bangkit. Kita tak sebaiknya menuruti apa kata ego dan membiarkan diri kita terpuruk terus-menerus.Terus membiarkan hati menangis untuk seseorang yang sangat tidak pantas kita tangisi.
Ada saatnya kita harus mulai bermimpi lagi.
Mulai beranjak memasuki dunia baru.
Mulai melangkah lagi.
Mulai menata hati lagi... mungkin untuk dilukai untuk kesekian kalinya.

Keep loving and die trying....


Cheers,

DrMR

Minggu, 19 Oktober 2008

Cintamu dalam Heningku

Aku tersesat ketika kau datang dengan sayap putihmu
Mengajakku mengikutimu ke negeri atas awan
bermil-mil jauhnya di selatan cakrawala jingga
makin mengawang dan tiada menjejak bumi
Ketaksadaranku semakin menyata
Bias pesona yang kau pancarkan tuntaskan dahaga pencarianku
aura kasih mengonsolasi ragaku
Memapahku ke tilikan mula perjalananku dan dimana keberakhiran yang kutuju
Seolah aku dan dirimu menyatu dalam kenirkalaan
Lampaui lapis cinta yang paling hakiki

Lalu ketika aku menoleh ke bawah sana
Kastilku kini tak berbentuk,
Poraknya menikam batinku
Berganti dengan undakan tanah gersang dan celah-celah kerontang
Tamanku ditumbuhi ilalang liar
Tiada lagi cericit sekawanan pipit
Hanya reratap menyayat hati bergema ke seluruh penjuru
Menyebar suram dan gelap menyesatkan
Menghembus pilu asa tiada tergapai
Mengeropos sendi-sendi pertahananku
Sementara sumber airnya telah tersumbat hasrat absurd

Kulihat mereka masih terus meracau
lampiaskan ambisi hedonistik yang tiada akhir dan tiada puas
bercengkrama dengan mimpi-mimpi surgawi yang menghipnotis
Kefanaan terlalu memabukkan memang
Menggembosi jiwa yang sudah kosong
Menguras benak yang telah dangkal
Namun aku tlah melepaskan temali keterikatanku
Bercerai dari ketakutanku sendiri
Diam dalam heningku.
Hanyut dalam pengelaanan yang tak berakhir.


Kota Pasir, 16 Ramadhan 1428 H


Picture Source at: theonzero.blogspot.com

Jumat, 17 Oktober 2008

Apa Tuhan juga punya program “Sunset Policy”?

Turut Bersukacita
Telah meninggal dunia dengan wajah sumringah sambil memegang cek sebesar 500 juta
rupiah, anak, kakak, adik, om(huh, om?) selingkuhan, kami yang tercinta
Samuel Mulia (46 tahun kurang tiga bulan)
Pada: Jumat di sebuah gedung perkantoran
Pukul: 11. 32 WIB
Jenazah tak akan disemayamkan dan tak akan dimakamkan segera karena memalukan keluarga. Mau datang kek, enggak datang kek, tak jadi masalah. Kami tidak menerima sumbangan apa pun, karena almarhum sudah memegang cek sebesar 500 juta.


Kami yang berdukacita: Turut bersukacita:
(kosong tak ada nama) (sejuta nama yang tak bisa kami sebutkan satu persatu)




Nukilan di atas adalah obituari Samuel Mulia di Kompas Minggu 12 Oktober kemarin, yang dia bayangkan akan berbunyi seperti itu ketika ia meninggal kelak. Satu-satunya obituari yang tak urung membuat saya terseyum. Ya, seperti hari minggu-minggu sebelumnya, saya asyik menikmati Harian Kompas. Walaupun harus menanti sampai pukul sepuluh pagi karena loper baru mengantar pada jam segitu (alasan jarak ). Seperti biasa saya langsung cari rubrik Parodi punya Samuel Mulia, satu rubrik yang paling saya suka di Kompas Minggu. Well..well intronya cukup kali yaa;p

Judul tulisan Samuel Mulia lagi-lagi (seperti biasa) kembali membuat saya terhenyak. Judul parodinya kali ini adalah ”Meninggal”. Dia bercerita tentang suami temannya yang mati mendadak. Ia pun tercenung, bagaimana kalau dia tiba-tiba juga meninggal mendadak?Di tulisan itu dia juga menyinggung masalah pencairan cek oleh para wakil rakyat, juga tulisan tentang sebuah perusahaan besar yang mengemplang pajak hingga triliunan rupiah, dan liputan investigasi pembunuhan seorang pembongkar bisnis barang-barang peninggalan kuno bernilai tinggi yang menyebabkan nyawanya melayang di suatu dini hari (Arkeolog Lambang Babar Purnomo.red).
Samuel Mulia membayangkan dialah yang menerima cek, mengemplang pajak, menjadi pembunuh, dan meninggal mendadak, apakah kira-kira yang akan dia jawab ketika Tuhan meminta pertanggungjawaban soal apa saja yang dia lakukan? Kalau di DUNIA, Dia tentu bisa mencari sejuta alasan, berbelit ke sana kemari bahkan mencari pengacara terbaik di negeri ini. Dia bisa melakukan penyuapan, atau menggunakan jaringan pertemanan yang dibangun sejak lama dengan nama-nama kondang ataupun tak kondang, namun memiliki pengaruh luar biasa. Tapi apa itu bisa terjadi di pengadilan negeri AKHIRAT?
Simak nukilan paragrap tulisan Samuel Mulia berikut:
”Siang itu, sepulang melayat, saya ketakutan. Takut kalau hari itu mendadak dipanggil pulang untuk diadili. Mengapa takut? Saya belum siap. Itu perkataan yang sudah bertahun lamanya saya ucapkan dengan ringan. Saya tak pernah siap, tepatnya saya tak pernah mau berusaha untuk siap. Saya lebih asyik menikmati keduniawian yang tidak benar itu dan berpikir Tuhan itu mahapengasih lagi mahapengampun. Jadi saya pikir, Tuhan juga punya program sunset policy”
(Samuel Mulia, Kompas, Minggu 12 Oktober 2008, halaman 19)

(Membaca kata ”sunset policy” yang saya tahu program dirjen Pajak dari iklan di televisi, saya buru-buru mengirim pesan singkat kepada teman yang kebetulan bekerja di kantor pajak dan bertanya apa sih sunset policy itu? Dia menjawab kalau sunsent policy itu adalah pengampunan sanksi pada WP(Wajib Pajak) sehingga pajaknya tidak diaudit oleh pemeriksa pajak).

Saya lalu berpikir apa para koruptor, wakil rakyat yang tidak bertanggung jawab, istri/ suami yang mengabaikan amanah perkawinan alias selingkuh, penyelundup benda-benda bersejarah, pembunuh bayaran, dll juga punya pikiran sama seperti pikiran Samuel Mulia? Maksud saya, apakah mereka pernah berpikir bagaimana kalau mereka tiba-tiba meninggal mendadak?apakah mereka telah siap? Dan apakah saya juga siap?Siap menghadapi pengadilan Tuhan yang maha adil? Siap ketika mulut saya dikunci dan tidak bisa memberikan pembelaan apa-apa mengenai apa yang saya lakukan?

Apa Tuhan juga punya program “Sunset Policy”? (DrMR)



Apa Tuhan juga punya program “Sunset Policy”?

Turut Bersukacita
Telah meninggal dunia dengan wajah sumringah sambil memegang cek sebesar 500 juta
rupiah, anak, kakak, adik, om(huh, om?) selingkuhan, kami yang tercinta
Samuel Mulia (46 tahun kurang tiga bulan)
Pada: Jumat di sebuah gedung perkantoran
Pukul: 11. 32 WIB
Jenazah tak akan disemayamkan dan tak akan dimakamkan segera karena memalukan keluarga. Mau datang kek, enggak datang kek, tak jadi masalah. Kami tidak menerima sumbangan apa pun, karena almarhum sudah memegang cek sebesar 500 juta.

Kami yang berdukacita: Turut bersukacita:
(kosong tak ada nama) (sejuta nama yang
tak bisa kami
sebutkan satu
persatu)


Nukilan di atas adalah obituari Samuel Mulia di Kompas Minggu 12 Oktober kemarin, yang dia bayangkan akan berbunyi seperti itu ketika ia meninggal kelak. Satu-satunya obituari yang tak urung membuat saya terseyum. Ya, seperti biasanya hari minggu-minggu sebelumnya, saya asyik menikmati Harian Kompas. Walaupun harus menanti sampai pukul sepuluh pagi karena loper baru mengantar pada jam segitu (alasan jarak). Seperti biasa saya langsung cari rubrik Parodi punya Samuel Mulia, satu rubrik yag paling saya suka di Kompas Minggu. Well..well intronya cukup kali yaa;p

Judul tulisan Samuel Mulia (seperti biasa lagi) kembali membuat saya terhenyak. Judul parodinya kali ini adalah ”Meninggal”. Dia bercerita tentang suami temannya yang mati mendadak. Ia pun tercenung, bagaimana kalau dia tiba-tiba juga meninggal mendadak?Di tulisan itu dia juga menyinggung masalah pencairan cek oleh para wakil rakyat, juga tulisan tentang sebuah perusahaan besar yang mengemplang pajak hingga triliunan rupiah, dan liputan investigasi pembunuhan seorang pembongkar bisnis barang-barang peninggalan kuno bernilai tinggi yang menyebabkan nyawanya melayang di suatu dini hari (Arkeolog Lambang Babar Purnomo.red).
Samuel Mulia membayangkan dialah yang menerima cek, mengemplang pajak, menjadi pembunuh, dan meninggal mendadak, apakah kira-kira yang akan dia jawab ketika Tuha memimnta pertanggungjawaban soal apa saja yang dia lakukan? Kalau di DUNIA, Dia tentu bisa mencari sejuta alasan, berbelit ke sana kemari bahkan mencari pengacara terbaik di negeri ini. Dia bisa melakukan penyuapan, atau menggunakan jaringan pertemamanan yang dibangun sejak lama dengan nama-nama kondang ataupu tak kondang, namun memiliki pengaruh luar biasa. Tapi apa itu bisa terjadi di pengadilan negeri AKHIRAT?
Simak nukilan paragrap tulisan Samuel Mulia berikut:
”Siang itu, sepulang melayat, dia ketakutan. Takut kalau hari itu mendadak dipanggil pulang untuk diadili. Mengapa takut? Saya belum siap. Itu perkataan yang sudah bertahun lamanya saya ucapkan dengan ringan. Saya tak pernah siap, tepatnya saya tak pernah mau berusaha untuk siap. Saya lebih asyik menikmati keduniawian yang tidak benar itu dan berpikir Tuhan itu mahapengasih lagi mahapengampun. Jadi saya pikir, Tuhan juga punya program sunset policy”
(Samuel Mulia, Kompas, Minggu 12 Oktober 2008, halaman 19)

(Membaca kata ”sunset policy” yang saya tahu program dirjen Pajak dari iklan di televisi, saya buru-buru mengirim pesan singkat kepada teman yang kebetulan bekerja di kantor pajak dan bertanya apa sih sunset policy itu? Dia menjawab kalau sunsent policy itu adalah pengampunan sanksi pada WP(Wajib Pajak) sehingga pajaknya tidak diaudit oleh pemeriksa pajak)

Saya lalu berpikir apa para koruptor, wakil rakyat yang tidak bertanggung jawab, istri/ suami yang mengabaikan amanah perkawinan alias selingkuh, penyelundup benda-benda bersejarah, pembunuh bayaran, dll juga punya pikiran sama seperti pikiran Samuel Mulia? Maksud saya, apakah mereka pernah berpikir bagaimana kalau mereka tiba-tiba meninggal mendadak?apakah mereka telah siap? Dan apakah saya juga siap?Siap menghadapi pengadilan Tuhan yang maha adil? Siap ketika mulut saya dikunci dan tidak bisa memberikan pembelaan apa-apa mengenai apa yang saya lakukan?

Apa Tuhan juga punya program “Sunset Policy”? (DrMR)



Rabu, 08 Oktober 2008

Ini Cinta Ini Bodoh

Well, sebenarnya males banget bahas topik yang satu ini. Entahlah mungkin karena dah kadung mati rasa, muak, mual dengan segala hal yang berbau cinta...apalagi cinta antara dua orang. seperti yang selalu diagung-agungkan oleh sinetron dan dunia perfilman kita hampir di semua stasiun televisi akhir-akhir ini. Seolah hidup ini hanya cinta dan cinta saja.Cape deehhhh...
Bukan karena baru patah hati saya menjadi apatis seperti ini, bukan pula karena hati terlanjur beku (halah). Tapi saya hanya tak habis pikir. Mengapa begitu banyak orang yang harus menjadi orang bodoh karena satu hal ini (saya termasuk salah satunya ).Bahkan sampai muncul tagline" kala jatuh cinta orang melakukan begitu banyak kebodohan". Memang, logika tak akan pernah bertemu kata sepakat dengan hati ketika virus merah jambu ini menyerang syaraf.
Tapi sudahlah. Saya bukannya mau berpanjang lebar menguraikan tentang cinta, karena saya tahu pasti, cinta bukan benda asing lagi,sobat MP pasti dah paham banget.
So, kenapa cinta dan cinta lagi?
Begini ceritanya..
Kemarin waktu di Makassar, saya ketemu seseorang. Orangnya baik banget. Kita langsung klop gitu deh. Trus dia ngajak saya jalan-jalan ke Losari (dan sialnya HP saya lowbat, so ga bisa foto-foto sightseeing Losari kala senja , padahal besoknya sudah harus balik ke Palangkaraya).
Singkat cerita dia curhat masalah mantan pacarnya yang baru merit, orang yang membuat dia menginjakkan kaki dan kuliah di Makassar.Dari ceritanya saya jadi tahu bahwa ketika seorang pria terlanjur sayang pada seseorang, akan susah baginya untuk melepaskan orang yang disayanginya itu.
Ingatan saya lalu melayang ketika drama seri Taiwan "Meteor Garden" dan F4 lagi booming , ingat pada tokoh yang diperankan oleh Jerry Yan, seorang laki-laki yang begitu sayang pada kekasihnya di tengah-tengah sifatnya yang kasar dan tak terkendali.

Keyakinan saya itu ditambah lagi dengan banyak cerita teman-teman jauh-jauh hari sebelumnya. Begitu banyak di antara mereka yang susah menerima kenyataan ketika harus dikhianati dan ditinggalkan oleh wanita. Padahal selama ini, saya selalu mengklaim pria sebagai mahluk yang tak berperasaan, sering menyakiti wanita,selingkuh seenaknya, suka main hati, bla..blaa serta begitu banyak gelar negatif lainnya.(Meskipun banyak juga wanita berperilaku tak kalah nyeleneh).

Ternyata, mereka cukup susah bangkit lagi ketika patah hati (maaf bagi yang tidak setuju).
Dan salah satu bentuk pelarian menurut saya , ya dengan memacari banyak perempuan.

Selama ini, saya berpikir, perempuan begitu lemah, selalu bisa dibodohi oleh cinta. Lalu ketika patah hati merasa terpuruk dan tak berharga.
Tapi ternyata, rata-rata perempuan lebih cepat pulihnya ketika patah hati ketimbang laki-laki.(survey kecil-kecilan di lingkungan sekitar )
Mereka lebih cepat move on dan mulai melangkah lagi.Tapi pria butuh waktu bertahun-tahun untuk sembuh, benar-benar move on dan bisa membuka hati lagi.Fiuhh.

Terkadang saya berfikir dunia ini timpang. Berat sebelah.
Betapa tidak, Di satu sisi ada seseorang yang begitu setianya pada kekasihnya, tapi kemudian dikhianati
di sisi lain ada orang yang begitu mudahnya mendua tanpa merasa bersalah sedikitpun.
Mengapa kita jadi bodoh karena cinta?
Sudahlah, saya hanya meracau saja.(Dr.MR)


Selasa, 07 Oktober 2008

Kontemplasi akhir ramadhan

Kontemplasi dimulai…
Ketika asma Allah diserukan dari segala penjuru
Kembali terpekur
Tersadar dari segala asa yang dirajut detik ke detik
Bahwa semua akan berakhir di suatu saat
Paradigma keduniawian tak lagi mampu menawarkan kesenangan
Ketakutan akan bekal yang tak cukup mulai membayangi setiap langkah yang terseret satu demi satu….
Akan kemana wahai kau anak manusia
Tertatih menjalani suratan
Dengan tanya yang terus bergemuruh tiada henti
Kenapa dan bagaimana…
Satu ramadhan pergi lagi
Membawa amalan umat yang tak pernah letih mengagungkan Rabb-nya
Mereka dengan tilawah kalam ilahi
Mereka dengan tunduk sujud di malam buta
Mereka dengan tengadah doa menghiba ampunan…
Ruh keilahian yang tertanam kuat telah menuntun mereka menggapai hidayah …


Bumi Arung Palakka, Rabu 1 Oktober 2008, 00.44 PM

Jumat, 19 September 2008

I'm leaving today


Tak kenal maka tak sayang, begitu kata pepatah lama.
Tapi pepatah di atas sama sekali tidak ada hubungannya dengan postingan berikut
Saya hanya mau pamit, Saudaraku. Setelah ijin cutiku disetujui bos, akhirnya bisa mudik lebih awal. Melanjutkan tradisi bangsa ini setiap Idul Fitri menjelang. Entahlah, semahal apapun, dengan cara apapun, orang-orang tetap berusaha berkumpul dengan keluarga di hari fitrah itu.Termasuk aku.

I'm leaving today. Yup, hari ini. Curi start mumpung tiket sebelum tanggal 20 September masih murah. Harga tiket setelah tanggal itu ngajak miskin banget. Terlebih lagi untuk perantau (halah) sepertiku yang harus melewati dua rute dulu baru bisa nyampe di MKS. Belum ada meskapai yang melayani penerbangan langsung, so harus transit dulu di Jakarta atau di Surabaya. Sementara jalur laut dan kereta tidak tersedia. Jadi, rasanya nabung hanya untuk beli tiket doang.

Alhamdulillah, Bos mau ngerti. Ya, tentu saja dengan resiko kerjaan yang deadlinenya harus maju sebelum kepulanganku. Otomatis, kerjaanku 3 hari kemaren benar-benar menggila. Sampai-sampai nggak sempat ngintip kegilaan temen-temen di MP ;p. Entahlah ada yang kurang bila sehari tidak ngempi, hehehe. Aduh, semoga tidak sampai addicted deh.

Dengan ini saya mohon pamit (halah!formal banget)
Berhubung hari ini, tepatnya pukul 12.10 WIB nanti, pesawat yang kutumpangi akan bertolak menuju Jakarta (bertolak? hmmm).

Jadi seperti kata pepatah lama (lagi)
Apabila ada jarum yang patah, jangan disimpan dalam peti.
Jika ada kata yang salah, jangan disimpan dalam hati (kira-kira begitu).
Maaf yang setulusnya kupinta darimu, wahai manusia yang berhati mulia, tidak sombong dan baik hati, apabila seorang Dharmala Majid pernah meninggalkan jejak tak pentingnya di site MP kalian plus ngasih komen yang tidak berkenan (nyadar diri kok)
Mumpung trend maaf-maafan lagi digelar.
From the bottom of my heart, I beg your pardon for the mistakes I have done. Kalau kata bahasa bugisnya sih Addampengengka selesurreng malebbi’ku (Maafkan aku saudara-saudaraku yang berhati mulia).

SORRY 2008...


Aku hanya muzafir mencari oase di tandusnya sahara
Aku hanya nelayan menerka labuhku
Aku hanya pemimpi pongah menapaki tangga asa
Aku hanya kembara menjejak belantara utopis
Aku tak lebih setitik debu meretas makna dalam penat yang mencangkungi hari.
Sepanjang kebersamaan kita
Ada cela tertinggal
Ada gurau menggurat
Ada perih terpeta
Ada serapah membuta
Ada khilaf tak bermata
Ada sanjung tak bertepi
Ada tangis meruak
Ada tawa mencerahkan hari,
Lalu...
Ada harap tereja
Semoga...
pahit-getirnya,
suram-indahnya
hening-riuhnya
berpadu kaburkan dendam di hati
Terganti keikhlasan satu kata
”Kumaafkan”
(Kota Pasir, 19 Ramadhan 1429 H)


I hate to say goodbye, so I’m leaving...
Keep blogging and die praying in this pure fasting month.
Wasalam


DrMR


Picture source: blog.ceaohio.org



Tindihan itu ternyata....


Pernah tindihan? Merasa sesak nafas dan tidak bisa bergerak sama sekali sewaktu tidur? Jangankan minta tolong, bernafas saja sulitnya luar biasa. Bahkan dalam keadaan menyiksa itu, mata sempat-sempatnya berhalusinasi melihat bayangan hitam di sekitar tempat tidur? Saya pernah. Sering malah. Suatu malam, saya mengalaminya dan melihat bayangan hitam. Kalau kalian ingat tokoh tersangka dalam Conan ketika misteri kasusnya belum terungkap? Saya melihat bayangan hitam seperti itu.

Ternyata tindihan ini ada penjelasan medisnya. Bukan sekadar mitos diganggu makhluk halus. Menurut medis, keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak nafas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak disebut Sleep Paralysis alias tidur lumpuh. Sleep Paralysis ini bisa terjada pada siapa saja. Sleep Paralysis terjadi dalam hitungan detik hingga menit. Di dunia barat sendiri, sleep paralysis ini disebut mimpi buruk inkubus atau old hag.

Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis adalah sejenis halusinasi karena adanya malafungsi tidur di tahap Rapid Eye Movement (REM).

Untuk info saja, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam empat tahapan. Tahapan itu adalah tahap tidur paling ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam dn tahap REM. Pada tahap REM inilah mimpi terjadi.

Katanya lagi nih, saat kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap palin ringan lansung melompat ke mimpi (REM). Nah, ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa digerakkan. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang merupkan ciri khas dari mimpi.

Selain karena kurang tidur dan tubuh terlalu lelah, sleep paralysis bisa juga terjadi akibat sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Timbullah stress dan terbawa ke dalam mimpi.

Meski biasa terjadi, sleep paralysis ini ternyata tidak bisa diremehkan. Gangguan ini patut diwaspadai karena sleep paralysis bisa juga merupakn pertanda sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi bahkan narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk-ingat narcolepsy yang di alami Fahri Albar dalam film Kala?).

Jika kalian termasuk yang sering mengalami sleep paralysis ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur karena ini akan membantu untuk mengetahui penyebabnya. Jika memang karena kelelahan, tentunya pola tidur perlu diatur lagi dan sebaiknya lebih banyak istirahat.




Mitos Sleep Paralysis Berbagai Negara


• Di budaya Afro Amerika, ganguan tidur ini disebut the devil riding your back.

• Di Budaya China, disebut gui ya shen alias hantu yang menekan tubuh seseorang

• Di Budaya Meksiko, disebut se me subio el muerto dan dipercaya sebagai kejadian adanya arwah orang meninggal pada seseorang.

• Di budaya Kamboja, Laos dan Thailand, disebut pee umm, mengacu pada kejadian di mana seseorang tidur dan bermimpi mahluk halus menahan tubuh orang itu untuk tinggal di alam mereka.

• Di budaya Islandia, disebut mara. Ini adalah kata kuno bahasa Island. Artinya hantu yang berusaha membuat orang sesak nafas dan mati lemas.

• Di budaya Turki, disebut karabasan, dipercaya sebagai mahluk yang menyerang otrang dikala tidur dan mengambil nafasnya.

• Di budaya Jepang, disebut kanashibari, yang secara literatur diartikan mengikat sehingga diartikan seseorang yang dikat mahluk halus

• Di budaya Vietnam,, disebut ma de yang artinya dikuasai setan. Banyak penduduk Vietnam percaya ganguan ini terjadi karena mahluk halus merasuki tubuh seseorang.

• Di budaya Hungaria, disebut lidercnyomas dan dikaitkan dengan kata supranatural boszorkany (penyihir) . Kata boszorkany sendiri berarti menekan sehinagga kejadian ini diartikan sebagai tekanan yang dilakukan ioleh mahluk halus di saat orang tidur.

• Di budaya New Guinea, fenomena ini disebut Suk Ninmyo. Ini adalah pohon keramat yang hidup dari roh manusia. Pohon keramat ini akan memakan roh manusia di malam hari agar tidak mengganggu manusia di siang hari. Namun, seringkali orang yang rohnya sedang disantap pohon ini terbangun dan terjadilah sleep paralysis.



Sumber: Esma Dwi Kusumastuti : Majalah CHIC No. 19. 10-24 September 2008








Selasa, 16 September 2008

Cintamu dalam Heningku

Aku tersesat ketika kau datang dengan sayap putihmu
Mengajakku mengikutimu ke negeri atas awan
bermil-mil jauhnya di selatan cakrawala jingga
makin mengawang dan tiada menjejak bumi
Ketaksadaranku semakin menyata
Bias pesona yang kau pancarkan tuntaskan dahaga pencarianku
aura kasih mengonsolasi ragaku
Memapahku ke tilikan mula perjalananku dan dimana keberakhiran yang kutuju
Seolah aku dan dirimu menyatu dalam kenirkalaan
Lampaui lapis cinta yang paling hakiki

Lalu ketika aku menoleh ke bawah sana
Kastilku kini tak berbentuk,
Poraknya menikam batinku
Berganti dengan undakan tanah gersang dan celah-celah kerontang
Tamanku ditumbuhi ilalang liar
Tiada lagi cericit sekawanan pipit
Hanya reratap menyayat hati bergema ke seluruh penjuru
Menyebar suram dan gelap menyesatkan
Menghembus pilu asa tiada tergapai
Mengeropos sendi-sendi pertahananku
Sementara sumber airnya telah tersumbat hasrat absurd

Kulihat mereka masih terus meracau
lampiaskan ambisi hedonistik yang tiada akhir dan tiada puas
bercengkrama dengan mimpi-mimpi surgawi yang menghipnotis
Kefanaan terlalu memabukkan memang
Menggembosi jiwa yang sudah kosong
Menguras benak yang telah dangkal
Namun aku tlah melepaskan temali keterikatanku
Bercerai dari ketakutanku sendiri
Diam dalam heningku.
Hanyut dalam pengelaanan yang tak berakhir.


Kota Pasir, 16 Ramadhan 1428 H

Marchantdise dari Artis

Kemarin adalah senin yang melelahkan sekaligus menyenangkan.
Betapa tidak?
Setelah setengah hari meeting dengan orang media di kantor mereka, plus tugas di divisiku yang harus kukumpulkan hari itu juga. That’s the exhausting part.
The happy part is terjadi setelahnya.

Siangnya pas balik ke kantor, di mejaku sudah ada paket yang aku tak tahu dari mana datangnya. Kata temen seruangan sih satpam tadi yang bawain. Guess whoooo? ternyata
aku mendapat marchantdise dari artis idolaku (Akhirnya harus mengakuinya, fiuhhhh). Itu tuhhhhhh yang kemaren jadi agen (memperhalus istilah ”sales) jamunya Permata Manajement, hehehehe. Tahukan?


Ternyata setelah kubuka di rumah, marchantdisenya berupa kerudung Khumairah. Pinter juga yah doski (halah) melihat pangsa pasar yang bagus kali, mumpung ramadhan dan Idul Fitri yang sebentar lagi. Manis deh pokoknya. Tidak salah rupanya kata presenter infotaiment Cek-Ricek-Tabok di Republik Maya Multiply pas paginya, yang mengatakan kalau si artis lagi gemar-gemarnya berinfaq. Duh tambah ngefanss deuhhhh.

So buruan ketik REG(spasi) MUSE kirim ke 6288. siapa tahu kamu yang jadi orang beruntung setelah dirikyu. (DrMR)


P.S. Buruan daftar, limited edition. Yang terpilih sebagai fans terkeren akan mendapatkan marchandise plus informasi seputar keseharian si artis di http://museliem.multiply.com.

Painfull Weekend

Weekend kemaren aku tidak enak badan (FYI). Seharian di rumah saja. Mungkin akumulasi protes dari tubuhku yang telah kupaksa bekerja akhir-akhir ini. Ya, mau bagaimana lagi. Libur cuti bersama tinggal menghitung hari. Tapi kerjaan sepertinya tidak ada habis-habisnya. Gejala bermula di Jumat malam. Badanku hangat. Satu butir obat pereda sakit kepala tidak mempan. Bahkan aku hampir membatalkan puasa jika tidak mengingat waktu sudah menunjukkan puku 3 sore. Akhirnya, dengan pandangan berkunang-kunang aku tiduran saja. Untungnya, aku tidak tinggal sendiri. Jadwalku untuk masak berbuka puasa hari itu akhirnya di ambil alih oleh K’Indah, my housemate.

Kenapa ya, saat sakit-sakit begini, tiba-tiba rindu banget ama keluarga. Tapi sudahlah, toh tidak lama lagi (InsyaAllah) aku kan segera bertemu mereka.

Akhirnya, salah satu upaya membuat diri nyaman, I did guilty pleasure, which is nonton sinetron. Abis "Assalamu Alaikum Cinta" (Crap, sampai hapal judulnya, hehehe), K'Indah ngajakin nonton ' Hoodwinked". Tadi sore emang dia baru nyewa DVD-nya.

"Hoodwinked" sih udah film lama, releasenya tahun 2005. Tapi, secara daerahku itu remote banget and far from the touch alias jauh dari peradaban, film itu baru nyampe deh (Bayangkan, butuh waktu bertahun-tahun! DRAMATISASI!)

Back to the movie, Hoodwinked itu adalah sebuah film animasi. Kalau mau jujur salah satu hal yang kukagumi dari dunia barat adalah dunia perfilmannya (maaf jika terdengar berlebihan dan mengundang ketidaksetujuan kalian). Tentunya kekaguman yang berpadu dengan ketidaksukaan terhadap pemikiran yang sekuler dan kapitalis serta hedonistic mereka. Aku sangat mengangumi film-film yang menunjukkan kedigdayaan mereka, terutama film animasi mereka. Mereka dengan Warnes Bros-nya, atau apalah, yang jelas I love their work. Meskipun dari sebagian besar karya perfilman mereka sarat dengan dogma-dogma pemikiran barat dan’misi terselubung” tetap saja they has something. And I wish Indonesia movie will able to show their qualities (I hope Laskar Pelangi The Movie could meet the criteria, amin). Lihat di sini untuk reviewnya yaaaa (tentunya versi Dharmala Majid dong, hehehehe, GAYA!)

Jumat, 12 September 2008

Ada yang tahu artinya?

Saudara-saudaraku dan sobat MP sekalian, yang baik hati dan tidak sombong, rajin menabung pula,
Ada yang tahu arti kalimat ini nggak?
Barusan dapat pesan singkat dari salah seorang teman di MKS, nanyain.
Kalau ada yang tahu, bermurahhatilh dirimyu untuk memberitahu dirikyu..

"Ketika aku belum mengenal-Mu
Engkau melihatku
Ketika aku telah mengenalmu
Engkau tidak melihatku"...


(Ditujukan pada Allah swt)

Thanks in advance yaaa

Picture source at : www.blackfive.net/.http://dharmalamajid.multiply.com/02/im-so-so-confus.html

Kamis, 11 September 2008

Menjadi Blogger Itu Baik untuk Kesehatan dan Keseimbangan Jiwa

"Menjadi blogger itu baik untuk kesehatan dan keseimbangan jiwa"

Begitu yang aku baca di salah satu blog milik Mba Venus .Aku sangat mendukung statement di atas. Bagaimana tidak, menjadi bloger terbukti ampuh untuk menenangkan pikiran. Menjadi blogger bisa membuat seseorang berani mengungkapkan segala unek-unek yang kalau dipendam bisa menyebabkan stres berkepanjangan, bahkan bisa menyebabkan 3S, Stres-Strooke-Selesai (setidaknya bagiku)

Mungkin memang fitrah manusia butuh tempat berbagi. Apalagi ketika sedang dikerubuti pekerjaan yang datang tak ada habis-habisnya. Dari survey terhadap diriku sendiri, ngeblog ternyata bisa menyegarkan otak, menyuntikkan semangat dan tenaga baru untuk bisa menyelesaikan pekerjaan sekaligus sedikit bernafas dari rutinitas yang monoton tiap harinya.(Kalian pasti setuju dengan pernyataan ini kannnnnn?Bilang iya..bilang iya)
Asal jangan keasyikan aja sampai lupa pada pekerjaan yang deadlinenya dua jam kemudian

Ngeblog juga bisa mengubah mood yang lagi sedih menjadi ceria lagi. Seperti kemarin, hanya karena mendengar kabar tentang dia-yang-tak-boleh-disebut-namanya-saja bisa membuatku limbung dan sedih luar biasa. (kalau penasaram baca postingan tentang Voldermort sebelumnya disini). Gara-garanya salah seorang teman nun jauh diseberang menanyakan kabarnya. Bayangkan, hanya membaca namanya dilayar ponselku saja bisa membuat benteng pertahananku roboh. Padahal aku sudah berjanji pada diri sendiri untukt, tidak membuang air mataku sia-sia untuk dia-yang-tak-boleh-disebut-namanya- itu. Shock juga menyadari karena ternyata aku belum sepenuhnya 'sembuh' dari mantra sihir yang pernah Voldemort ciptakan untukku.

Jika aku sedang tidak di kantor dan tidak mengingat ini bulan puasa, saat kita harus bisa mengendalikan emosi dan perasaan apapun terjadi, mungkin saya sudah melampiaskan nafsu ingin menangis sepuasnya. Tapi ternyata aku aku tak cukup kuat. Akhirnya aku ke mushola kantor dan berusaha "menenangkan diri" di sana.

Setelah puas, aku kembali ke ruanganku dan memutuskan untuk ngenet ria dan curhat abis dengan teman di YM.

Dan, beberapa saat setelah aku berselancar di dunia maya,aku merasa jauh lebih baik. Apalagi membaca postingan sahabat-sahabat di MP. Belum lagi membaca komentar-komentar yang gokil teantang postingan itu. Walau 90% dari komentar itu rada-rada tidak nyambung bahkan cenderung keluar dari konteks yang sebenarnya, tapi aku pikir justru di situlah letak fun-nya. Akhirnya aku tersenyum lagi bahkan lupa sama sekali kalau aku baru saja menangis ;p


P.S.La Tahzan, just share and you will feel better

Rabu, 10 September 2008

Manusia sudah berbisnis dengan Tuhan.

untuk apa berlapar-lapar puasa, bla..bla.
begitu lirik sebuah lagu islami

Well, itu sekadar intro, Saudara-saudaraku

Saya baru saja menemukan salah satu kutipan dari sebuah buku, terselip dalam diari zaman kuliah yang ketemukan tanpa sengaja (Mohon maaf karena saya lupa judul bukunya). Mumpung lagi bulan Ramadhan, saya rasa tak ada salahnya sekadar mengetuk pintu hati para MP-ers sekalian untuk sekadar merenungkan kembali hakikat Ramadhan. (Beware: The angel inside me is speaking now)

Manusia sudah berbisnis dengan Tuhan

(KONON) Kita kerap berdagang dengan Tuhan, kita membuat pahala, beramal, dan membuat kebaikan-kebaikan yang sebenarnya kita dasari pamrih, yaitu untuk mendapatkan sesutau kelak. Bukan karena cinta kepada Allah semata.
...
Agama bukanlah sekadar identitas, hafalan, atau negoisasi belaka. Agama juga bukanlah lembaga bisnis yang gemerlapan, sehingga harus bersaing untuk mendapatkan banyak penganut. Agama juga bukan sekadar mencari pahala untuk kapling di surga.

Hmmmm, what do you think???
Merasa tersentil?

Terbang dan Berceritalah, Za’

Za’
Dalam titian waktu kebersamaan kita
Tak pernah kutunjukkan betapa aku mengagumimu
Kau ajari aku mengenal semilir angin baru
Kau tuntun aku mengintip dunia dari sisi berbeda
Arti sebentuk penerimaan
Arti sebuah kerendahan hati
Arti sejumput rela
Jumput yang kau semai perlahan
Jumput yang buka mata hatiku

Za’
Takkan kulupakan sorot matamu di suatu siang
Kala kau ucap ingin beranjak dari diammu
Mencoba temukan makna perjalananmu
Lalu kau bercerita lagi
Cerita yang trus terbekap dalam benakku
Tentang pertemuan yang mengawali perpisahan
Dan rasa kehilangan di akhir memiliki
Juga tentang tawa di ujung sedih
Dan tangis di ujung bahagia

Za’
Dalam beberapa detik jelang titik perpisahan menemukan kita
Izinkan aku berterima kasih
Walau kutahu itu takkan sama harganya dengan apa yang kau toreh tanpa sadar
Tapi izinkan aku tetap mengejanya
Untuk telinga yang mendengar
Untuk kata yang menenangkan
Untuk mata yang meneduhkan
Untuk bahu tempat ku bersandar
Untuk tempat yang selalu mebuatku nyaman

Za’
Dalam beberapa waktu ke depan
Aku pasti kehilangan tawamu
Aku pasti merindukan getar suaramu
Aku tak tahu apakah aku bisa menatap semesta tanpamu
Tapi aku yakin kau pasti kembali
Karena kau hanya terbang menelusuri dunia baru
Dan ketika kau kembali
Ka akan berceritia lagi
Dalam tawa –tangis—cita—cinta

Za’
Tinggalkan semua yang memberatkan langkahmu
Lepaskan ragamu dari larung kegelisahan
Terbanglah menembus labirin kehidupan
Kepaklah sayapmu tanpa ragu
Jelajahi semesta keingintahuanmu
Agar tiada lagi cemas menjejak bayangmu
Lalu ungkap misteri hidup lebih dalam
Ceritakan lagi padaku
Nanti...

Kota Pasir, 10 Ramadhan 1429 H

Sebuah cerita tentang

Sahabat
Kemarin adalah cerita
Selaksa kisah penuh warna
Hari ini juga cerita
Kan jadi sejarah baru perjalanan tiada henti
Besok kan tetap cerita
Tawa gugu dan simpul senyum di barisan jumput luka

Dalam titian waktu yang merambat
Di hela penat dan gamang meradang
Di sela keluh dan gelisah cangkungi hari
Selalu ada kekuatan kau alirkan
Lewat celoteh-celoteh sedih riang yang kau jalin
Semai tegar dan tegakkan aku menatap semesta

Kini angin kan membawamu ke Barat
Dunia baru penuh impian melangit
menunggumu di sana
Pongah menjemput langkah panjangmu
Aku tahu ketakutan telah lama menceraikanmu
Maka tiada lagi cemas terbercak di sudut hatiku

Jejakmu
Kan temaniku lewati titik masa
menyemayam di ruang hati
Senyum semisal gemintang
Kan terangi malamku
memayungi langitku

Ceritamu kan sapa ku dalam mimpi
Tentang kepak Tingang, tentang gemercik air sungai
tentang savana, tentang awan,
tentang desau angin, tentang nyanyian daun
Tentang kelembutan, tentang keikhlasan
Semuanya.

Kala sepi menyapa
Ketika dunia tak bersahabat
Kan kubisikkan namamu
Lalu kan kuulas cerita-cerita itu
Temani alamku tanpa hadirmu
Hingga tiada gundah kabuti langitku

Sahabat.
Tetaplah tersenyum
Memesona semesta di luar sana
Tebarkan cinta tanpa pamrih
Alirkan kasih tiada tepi
Tetaplah tersenyum
Karena senyummu damaikan dunia

Kota Pasir, 27 Februari 2007

Tanya-Tanya Itu

Ada tanya menggantung
Terjawab entah
Atau abadi dalam cekamnya misteri
Tiada bersua jawab
Apa dan apa
Kenapa dan bagaimana
Salahkah?
Benarkah?
Kepalaku tak mampu lagi menopang tanya-tanya itu
Hatiku kian meracau....

Kota Pasir, 10 Ramadhan 1429 H

Harder to Breathe

The sun looks gloomy
Leaves are falling down
I’m being irresistible
Drowning in restless
My heart sank
Day passing by
Bring a stairway to heaven
Over my destiny
Wind blows
Harder to breathe
Emptiness flows inside of me
There is no way out
This is the darkest evening of the year\
Sky are covered black
Frozen my heart
Then shatter it into pieces
Never knowing what I would find
I just wanna get it through
The death I‘ll take, If it will save me from you

Dimensi Ruang Kosong

Sebuah ruang kosong menganga begitu saja

Dimensi yang semakin menyempit

Mengikis ketegaran

Meracik sebuncah ilusi

Keputusasaan menyeruak

Namun nuraniku masih menyeru

Ilusi itu tak boleh membumi

Kontemplasi

Ada banyak hal yang patut ditilik jauh dalam perenungan
Tentang Ke-Mahakuasaan-an Sang Khalik
Ke-Mahaberkehendak-an Allah
Yang bebas menentukan apapun bagi mahluk-Nya
Sesuatu yang tak teraba oleh keterbatasan manusia
Sebuah pengindikasi kekurangan karena memang tercipta dalam kesederhanaan
Dan semua takkan mampu tersalurkan dalam sesuatu yang sederhana dan keterbatasan

Aku dan Egoku

Sang waktu berjalan angkuh
Berkali-kali kuserukan untuk berhenti
Tapi ia tak acuh
Trus merambat dengan pongahnya
Futur yang tereja
Khilaf yang terajut
Hati yang meracau
Aku makin tenggelam dalam stadium siksa
Ya Allah, singkapkan wajah-Mu padaku
Dalam tirai senyap malam bergemintang nan bercahaya
Karena akalku kini terbekap oleh segurat tragedi
Mengalpakan benakku
Menghinggapi lepah-lepah hatiku
Merampas sepinggan tegar yang tersisa
Lalu...
Semua itu kuserahkan pada-Mu
Bukan karena hamba tak sanggup
Bukan pula karena ego yang merajai ragaku
Namun...
Karena aku masih merasakan hadirMu di tengah galauku
Kota Pasir 9 Ramadhan 1429 H

Selasa, 09 September 2008

Do you want to know me more?

Curious with Dharmala Majid?
Bagi yang SUDI penasaran ingin tahu siapa mahluk imut bin narsis yang satu ini, silakan kunjungi facebook dan friendsternya di dua situs pengejawantahan keberadaan dirinya di dunia maya. Ini salah satu aksi penasaran aja, menyalurkan rasa keingintahuan manusia yang ada dalam dirinya. So sekitar enam bulan yang lalu, itupun karena melihat temen kantor yang asik banget tukaran-tukaran aplikasi dan saling mencela:p di facebook, akhirnya dia memutuskan diri untuk bergabung. Trus, Kalau ada yang nanya kenapa baru di post di MP? Dia pun tidak tahu. Mengapa-oh mengapa....
Kalau penasaran, klick saja.


Look at the different side of Me


Senin, 08 September 2008

A trubute to you

I would like to extend my greatest thanks and I wish to dedicate my deepest gratitude to many people for their sincere contributions during I enter MP site officially.
Alhamdulillah, setelah 1 bulan sejak saya resmi go public di MP, saya ingin mempersembahkan ucapan terimaksih kepada mereka yang namanya tertera di bawah ini, karena berkat mereka, pengunjung MP saya berhasil mencapai 500, suatu hal yang membanggakan bagi saya pribadi (walau mungkin bagi sebagian socialite MP itu adalah progress yang lambat). 500 pengunjung dalam 1 bulan adalah luar biasa mengingat saya tidak setiap hari OL. Untuk itu, izinkan saya mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Allah swt, for the life, bless, the talent, and knowledge so far, saya percaya bahwa semua apa yang saya alami selama 25 tahun ini penuh dengan berkah terselubung, walau terkadang butuh waktu lama untuk mengerti semua rencana-Nya.The sad moment though, will be a great lesson for my life.
  2. My family, Ibu dan Ayah, for their endless love, my siblings Muh. Sabir MR, Syahril Ramadhana MR, Syahrul Gunawan MR, and my little brother, Muh Saldy MR.
  3. My Makassar soul mates, Alin, Eda, and Didha, miss you and all the moment we have been through, Gals.
  4. Keluarga Besar Indah Rahmat, thanks for always being there.
  5. Keluarga Besar Dwiani Septiana, for their warmth.who are such angels
  6. Kang Dadi, sang editor rendah hati (can’t wait for our project)
  7. Teh Dessy Permata Sari, yang selalu bersedia mendengarkan curhatan nggak pentingku, moga hubungan beliau dengan Abdulah bin Ghoib-nya kelak langgeng sampai kakek nenek, tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat kelak. Amin.
  8. Artist-artis di Permata Management,asuhan Teh Dessy, tetap berkarya dan menularkan virus narcissism ke seluruh penjuru dunia :p, terutama buat idolaku, Muse (Sungguh tak rela bilang ini sebenarnya ; p), juga buat Ruly, Bohay, Nyumilicious, they are so full of fun and spirit, gambatte!
  9. My sister Ricka Mayangsari, she is so full of life. I envy to her, a lot ;p
  10. My brother, brotherihda.teteup semangat yah.
  11. Para sahabat, Yusniza, Uni, Rani Widayanti, Harlie Rahmadani, Wiwik Sulistyowati, Sang calon ibu , cherry Pie, (Makasih buat Resep2nya), Potre Medure, Ahmad Nada, Johanesskris. Badai, Icalsensei, Masrizan, Nailah Assagaf, dan semua yang ada di contact MP ku, thank you for everyhting.
  12. My group, Indonesia Community, I like discussion, Aprresiasi Puisi, Booklover, being smart and open mind!
  13. Sesama pengelana, Marley, for sharing your life journey.
  14. My inspiring writer, to those I’ ve I learned this blessing ability from, special for Asma Nadia, Adhitya Mulya and Ninit Yunita, Icha Rahmanti, NoRiYu, Nukila Amal, Pramodya Ananta Toer, John Grisham, nd Seno Gumira Ajidarma.
  15. Rekan-rekan seperjuangan di kantor, terutama buat Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah, Bapak Drs. Puji Santosa, M. Hum, atas kepercayaan yang diberikan kepada saya untuk mengelola website kantor, dan segala pengertian serta kesempatan berkarya yang seluas-luasnya.
  16. Keluarga besar Multiply.
  17. My notebook, La Femme, yang masih kuat dan sabar menemaniku setiap saat.
  18. Dan terakhir buat kamu, yang tak bisa aku sebutkan satu-satu, yang mau meluangkan waktu membaca coretan nggak pentingku.
  19. Dan yang paling terakhir untuk seeorang A.F.G., the best I ever had, untuk semua drama, kisah, dan cerita (Perjalanan ini sudah kumulai lagi, tanpamu). Thanks for loving me that much. Wish you all the best thing in life. Karena kamu aku disini.

Love you all, guys.
Keep Blogging.




Cheers,
Dharmala Majid

Picture Source : www.cookiesbydesign.com/ProductInfo.aspx?prod...

Jumat, 05 September 2008

Alhamdulillah, cerpenku dimuat! (Pamerrrr;p)

Sebelumnya maaf yah, kalo pas baca postingan ini rada-rada giman gitu. Cuma mau berbagi dengan sidang jamaah MP-ers sekalian, sekaligus menyuntikkan semangat untuk "terus menulis" bagi yang sudah berkecimpung di dunia kepenulisan (tentunya, masa dunia ghaib?) dan semangat untuk "terus belajar" dan "berani mencoba" bagi yang masih mikir untuk menuangkan buraian pemikirannya baik ke atas sehelai kertas putih(wuitts..) maupun di dunia per-blog-an,apapun namanya lah.

Jadi ceritanya gini, saya emang suka corat-coret di diari (catat:bukan di tembok rumah tetangga ) dari monyet makan pisang sampai sekarang. Mungkin karena saya tipe orang yang susah percaya sama orang, jadi rasanya lebih nyaman berbagi pada benda mati .Aman pula (dijamin karena diarinya digembok trus kuncinya ditaro di tempat yang rraahaasssiiia banget sampai badan intelijen pun tidak bisa melacaknya..GAYA!)

Tambahan lagi saya suka baca chicklit dan novel metro pop dan sejenisnya.(apalagi karya-karyanya Adhitya Mulya, Nukila Amal, Icha Rahmanti,Raditya Dika, dkk).

So, belajar nulis-nulis gitu, dan suatu hari dengan begitu percaya dirinya saya mengirimkan salah satu hasil coretan nggak penting saya itu ke salah satu majalah ibukota yang berhasil menembus belantara Kalteng (halah). So, enng ii eng..tralala...trilili...gedebak-gedebuk...taadaaaaa...

Tanggal 13 agustus kemarin dimuat di majalah di atas, senangnyaaaaaa. Honornya lumayan buat beli tiket mudik.

Jadi, tunggu apa lagi, menulis yukkkkkk. (Dr.MR)