Jumat, 11 April 2008

Hitam dan Putih

Aku terkungkung kini. Terikat dalam jaring yang aku sendiri tak mampu melihat wujudnya. Abstrak tapi absolut membuatku tak bebas lagi. Semisal terperangkap dalam sebuah paradoks. Aku tidak terikat tapi juga tak bebas. Aku adalah burung yang tidak tersangkarkan namun tak mampu bebas terbang kemana aku suka.
Terperangkap? Mungkin kata ini perlu kuralat.Toh, memang aku sendiri yang menyeret langkahku masuk dalam jaring keabstrakan ini. Mungkin keisengan lebih tepat. Keisengan yang berbuntut panjang.Membawaku jauh dari alam yang kuakrabi selama ini.
Duniaku sudah berubah seratus 180 derajat. Tiba-tiba semuanya terampas dari tanganku. Kakek, keluargaku yang tercerai berai, sahabat-sahabat ku.
Bahkan ketika aku rindu melihat wajah ayah yang serius menjahit sauh.
Juga ketika aku rindu ingin mendengar omelan ibu tentang kebandelanku memindahkan perabot rumah. Juga ketika aku rindu menjahili Allu dengan menyembunyikan mainannya. Juga rengekan si bungsu Aldy memintaku membawanya jalan-jalan atau bahkan sekedar memandikannya.. Bahkan malam-malam meletihkan dengan curhat yang tak ada habis-habisnya dengan teman-teman Ah, walaupun temanya selalu sama, mereka tak pernah bosan mndengarkan aku.
Rasanya baru kemarin aku bermalam di rumah mereka. Menonton liga Inggris.
Melihat eda histeris ketika idolanya Christiano Ronaldo berhasil menjebol gawang lawan main Manchester United. Rindu timpukan bantal Alin ketika mukaku tertekuk ketika Chelsea kalah.
Mestikah aku menyesal?Bukankah segala sesuatunya punya dua sisi?Gelap dan terang. Hitam dan putih. Yin dan Yang. Sukacita dan kesedihan. Mungkin memang di baliknya ada berkah terselubung. Dan aku hanya menunggu waktunya.

Weddingphobia

Tullisan ini tidak bermaksud membawa aliran feminisme sama sekali. Pure sharing...
Kemarin siang bos bilang ke aku
“Ma, kantor kita cuci gudang nih tahun ini”,
“Maksud ibu?”( ini aku yg belum loading mksud pertanyaan itu apa)
“Iya, taun ini kan Dessy Merit, Ami merit, Heza lg nyari hari baik. Trus orng tua Erlangga juga mo datang loh liat calon mantunya”(cerosos bos panjang lebar)
“Well…well(ini bukan nama pemandu acaranya Republik Mimpi loh)
Kepalaku mulai nyut-nyutan, dadaku mulai sesak, perutku keroncongan(laper)
Lagi 2 pertanyaan itu…hiks..hiks.

“Aduh bu, saya mah nyante aja, belum kepikiran(boong banget, ini adalah salah satu jurus tangkas dan dijaminn jitu untuk menghadapi pertanyaan sebagai berikut)
"Kapan nyusul?"
"Kapan kawin?"
"Nikahnya dah mau kan?"(pertanyaan orang sok tahu alias suka nuduh asal)
“Denger2 mo merit…ini (pastinya harus diaminkan, hehehehehe)
“Duh, tunggu apa lagi sih?
“Eh ingat loh umur itu bertambah trus loh”
Bla..bla...
Pilihan jawababnya bisa sebagai berikut
• Alternatif jawaban-jawaban sok masih asik melajang :p :
1. Aduh saya mah nyante aja
2. Saya masih asyik berkarir nih
3. ngapain sih buru-buru
4. ah aku mo nyenengin bapak-ibu dulu,
5. wah aku belum puas nikmati gaji aku sendiri
6. emang apa sih enaknya nikah?
7. ah sante aja, jodoh ga kemana, kalo dah waktunya juga nikah
8. belanda masih jauh(kamu bisa nemuin relasi jawaban ini dnegan pertanyan di atas?hehehehehe
9. Ah si A yng umurnya 30 aja belum merit nyante aja
10. Ah aku belum siap nih, urus diri sendiri aja belum mampu, apalagi urus suami?
• Alternative jawaban sok membesarkan hati :
1. Tuhan belum ngasih yang terbaik
2. aku belum nemuin orang-yang bener2 sayang ma aku
3. Semua pasti punya maksud
4. Emang belum waktunya kaleeee
• Alternatif jawaban sok santai(santai ato santai?
1. abis ga ada yang mau sih
2. kamu mau cariin aku ga?
3. abis cowok-cowok oke udah habis sih
4. males, nikah juga belum tentu menyelesaikan masalah aku.

Trus td siang Gea , sahabat aku dari kecil nelpon.
Omongannya cukup menyentil insting kesendirianku yang tak pernah terusik(aduh bahasanya donk)
Sperti berikut:
Aku: “Santai aja (kata mantra, jurus penangkas tingkat 1
Gea: “Tapi kan ma, kita butuh seseorang buat temen berbagi, untuk perlindungan dan rasa aman”.
“Emang sampai kapan mao kaya gini”.
“Tuhan sediain jodoh ga sih buat aku”.
“Kapan sih waktunya”.
So on....

Pertanyaan-pertanyaan itu sebenarnya juga mengusikku.
Berada dalam situasi seperti itu memang sulit. Di kala alarm umur mulai berbunyi nyaring. Ketika sentilan tentangga mulai bikin telinga mekar, hidung kembang kempis (nah loh)
Ketika nenek ikutan sumbang suara:”Cu, selagi nenek sehat, sebaiknya ajak calon kamu ke rumah, (calon apa sih nek,emangnya calon bupati, presiden pacar aja ga ada?!)
Dan Tante mulai bilang, :tuh ponakan kamu minggu depan dah dilamar, kamu kpn nih(Yah wajarlah, mereka mejeng di kampung)
Dan bunda nambah-nambahin: “Darma sayang, bunda sudah tidak sabar rasanya pengen gendong cucu”.
Bibi Titi Teliti bilang: Ma, Ga sabar nih pengen liat keluarga besar kita ngumpul lg
Ayah:tidak mau ketinggalan:” Ayah juga tidak sabar pengen ajak cucu ayah mancing, Nak
Si bungsu ikutan nyelektuk: Kak, calon kk iparku harus cakep seperti aku ya”(G penting bgt!)
ARRRRGGHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH

Bisa ga sih dunia ini aman tenang dan damai tanpa pertanyaan-pertanyan itu
Aku sudah muak mendengarnya.
Kenapa sih orang-orang pada ga bisa santai melihat kesendirianku
Akunya aja sante..
“….”
Em, sante ga jg sih
Kadang-kadang aku juga kepikiran kok
Kadang-kadang aku jg cemas kok
Tapi, yah mo gimana lagi. Bukankah semua ada waktunya?
Aku juga tidak tahu apa yang salah dengan diriku,
Aku pengen santai.
Tapi, sepertinya dunia di sekelilingku tidak akan membiarkanku demikian
Pasti-deh ‘orang-orang sok care tapi nyelekitin hati orang secara tanpa sadar”itu tidak akan tenang.

Huh, I hate being in this such condition
When will all these disasters be ended?
I do hold the remote of my life
So, am the one who control my life.!!!
I my self!!!
How about you?
Being single tidak ada salahnya kok, hidup bukan cuma seputar mencari pasangan, tapi bagaimana menjadi pribadi yang lovable' and qualified.cena Just enjoy ur perfect
time, gals!

Selasa, 08 April 2008

When the world is goin' worst

I'm tired of seeing the news these days.
There are only disasters, the rising of fuel,malnutrition and the other painfull things. Everywhere. Everyday.While another seem doesn't care. Keep wasting their bucks on something useless. Where is the empaty goin?