Tak kenal maka tak sayang, begitu kata pepatah lama.
Tapi pepatah di atas sama sekali tidak ada hubungannya dengan postingan berikut
Saya hanya mau pamit, Saudaraku. Setelah ijin cutiku disetujui bos, akhirnya bisa mudik lebih awal. Melanjutkan tradisi bangsa ini setiap Idul Fitri menjelang. Entahlah, semahal apapun, dengan cara apapun, orang-orang tetap berusaha berkumpul dengan keluarga di hari fitrah itu.Termasuk aku.
I'm leaving today. Yup, hari ini. Curi start mumpung tiket sebelum tanggal 20 September masih murah. Harga tiket setelah tanggal itu ngajak miskin banget. Terlebih lagi untuk perantau (halah) sepertiku yang harus melewati dua rute dulu baru bisa nyampe di MKS. Belum ada meskapai yang melayani penerbangan langsung, so harus transit dulu di Jakarta atau di Surabaya. Sementara jalur laut dan kereta tidak tersedia. Jadi, rasanya nabung hanya untuk beli tiket doang.
Alhamdulillah, Bos mau ngerti. Ya, tentu saja dengan resiko kerjaan yang deadlinenya harus maju sebelum kepulanganku. Otomatis, kerjaanku 3 hari kemaren benar-benar menggila. Sampai-sampai nggak sempat ngintip kegilaan temen-temen di MP ;p. Entahlah ada yang kurang bila sehari tidak ngempi, hehehe. Aduh, semoga tidak sampai addicted deh.
Dengan ini saya mohon pamit (halah!formal banget)
Berhubung hari ini, tepatnya pukul 12.10 WIB nanti, pesawat yang kutumpangi akan bertolak menuju Jakarta (bertolak? hmmm).
Jadi seperti kata pepatah lama (lagi)
Apabila ada jarum yang patah, jangan disimpan dalam peti.
Jika ada kata yang salah, jangan disimpan dalam hati (kira-kira begitu).
Maaf yang setulusnya kupinta darimu, wahai manusia yang berhati mulia, tidak sombong dan baik hati, apabila seorang Dharmala Majid pernah meninggalkan jejak tak pentingnya di site MP kalian plus ngasih komen yang tidak berkenan (nyadar diri kok)
Mumpung trend maaf-maafan lagi digelar.
From the bottom of my heart, I beg your pardon for the mistakes I have done. Kalau kata bahasa bugisnya sih Addampengengka selesurreng malebbi’ku (Maafkan aku saudara-saudaraku yang berhati mulia).
SORRY 2008...
Aku hanya muzafir mencari oase di tandusnya sahara
Aku hanya nelayan menerka labuhku
Aku hanya pemimpi pongah menapaki tangga asa
Aku hanya kembara menjejak belantara utopis
Aku tak lebih setitik debu meretas makna dalam penat yang mencangkungi hari.
Sepanjang kebersamaan kita
Ada cela tertinggal
Ada gurau menggurat
Ada perih terpeta
Ada serapah membuta
Ada khilaf tak bermata
Ada sanjung tak bertepi
Ada tangis meruak
Ada tawa mencerahkan hari,
Lalu...
Ada harap tereja
Semoga...
pahit-getirnya,
suram-indahnya
hening-riuhnya
berpadu kaburkan dendam di hati
Terganti keikhlasan satu kata
”Kumaafkan”
(Kota Pasir, 19 Ramadhan 1429 H)
I hate to say goodbye, so I’m leaving...
Keep blogging and die praying in this pure fasting month.
Wasalam
DrMR
Picture source: blog.ceaohio.org