Rabu, 14 Oktober 2009

Tentang Persimpangan

Pada suatu hari berhujan, kita bertemu di sebuah persimpangan. Kita saling menyapa, lalu sudah itu berlalu tanpa pernah menoleh lagi. Tahukah kamu? Saat itu aku berbalik lagi. Memandangi punggungmu yang menjauh. Begitu besar inginku untuk memanggil namamu, memintamu sejenak saja mengajariku mengenal arah mata angin. Tapi bahasaku hanya rasa yang menguap di udara. Aku hanya mendengar suaraku sendiri yang tiba-tiba tercekat di kerongkongan.
Tentu saja kau terus berjalan, tanpa pernah menoleh lagi.
Lalu, pada suatu fajar di mana embun-embun mulai menyapa dedaunan sehabis hujan,titian waktu kembali mempertemukan kita di persimpangan lain. Mimik mukamu jelas terbaca. Mencoba mereka-reka siapa aku...
Tapi, tiba-tiba kau menyapaku dan saat itu juga aku tidak ingin menyalahkan waktu lagi, juga jarak yang tak pernah berpihak. Bahkan aku tidak peduli lagi bila dunia berkonspirasi menyeret aku menjauhimu. Aku hanya ingin tetap di sini, bersamamu...

Mungkin hidup adalah tentang menemukan...
dan aku menemukan 'diriku'
di persimpangan ini...

Apa itu alasan seseorang memutuskan untuk bersama seseorang yang lain?

Tidak ada komentar: